Materi PAI kelas XII SMK - Akhlakul Karimah
Akhlakul Karimah
1Pengertian Adil
Menurut bahasa adil berarti tidak berat sebelah, tidak memihak atau manyamakan yang satu dengan yang lain. Sedangkan menurut istilah, adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya. Yaitu memperlakukan hak dan kewajiban secara seimbang, tidak memihak dan tidak merugikan pihak manapun.
Apabila keadilan dijadikan dasar dan pegangan bertindak, maka manusia akan terhindar penindasan dan penganiayaan. Keadilan hendaknya meliputi segala segi kehidupan manusia baik segi hukum, segi hak dan kewajiban dll.
Firman Allah swt. :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالأقْرَبِينَ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَى بِهِمَا فَلا تَتَّبِعُوا الْهَوَى أَنْ تَعْدِلُوا وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا |
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biar pun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau pun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjaan.” (Q.S An Nisa’: 135)
Adil adalah memberikan hak kepada orang yang berhak
menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan segala urusan pada tempat
yang sebenarnya tanpa ada aniaya, dan mengucapkan kalimat yang benar tanpa ada
yang ditakuti kecuali terhadap Allah swt saja.
Berlaku adil dapat digolongkan menjadi
4 macam :
1. Adil kepada Allah swt.
2. Adil kepada diri sendiri.
3. Adil kepada sesama manusia.
4. Adil kepada sesama makhluk Allah swt.
2. Hikmah Berlaku Adil
1. Terciptanya rasa aman, tenteram dan tidak ada rasa khawatir terhadap orang lain.
2. Memberantas kezaliman dan tindak tercela dalam masyarakat.
3. Akan menumbuhkan semangat bekerja dan kreativitas dalam bekerja.
4. Meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai mahluk individu maupun sosial.
3. Contoh Perilaku Adil
B. Ridho
1. Pengertian Ridho
Kata Ridho berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata rodiya yang berarti senang, suka, rela. Ridho merupakan sifat yang terpuji yang harus dimiliki oleh manusia. Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah SWT ridho terhadap kebaikan hambanya.
Ridha (رِضَى ) menurut kamus al-Munawwir artinya senang, suka, rela. Pengertian ridha ialah menerima dengan senang segala apa yang diberikan oleh Allah swt. baik berupa peraturan ( hukum ) atau pun qada’ atau sesuatu ketentuan dari Allah swt.
Ridho adalah sikap menerima segala ketentuan Allah swt., tenang dalam menghadapi cobaan dengan senantiasa berusaha dan tidak mudah putus asa atas pemberian dari Allah swt. Bersikap ridho berarti sebuah penerimaan secara sungguh-sungguh dari hati atas pemberian Allah swt. Melalui pikiran yang sehat, bahwa Dia telah memberikkan kenikmatan sesuai ukuran kebutuhan kita.
Sikap ridho bukan berati apatis dalam mencari karunia Allah SWT. Manusia harus tetap berusaha mencari karunia Allah dengan serangkaian cara cara tertentu sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Firman Allah :
وَقَالَ مُوسَى إِنْ تَكْفُرُوا أَنْتُمْ وَمَنْ فِي الأرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ |
Artinya :
“Dan Musa berkata: "Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (Q.S. Ibrahim : 7 )
Dalam kehidupan seseorang, ada beberapa hal yang harus menampilkan sikap ridha, minimal empat macam berikut ini :
1. Ridha terhadap perintah dan larangan Allah
Artinya ridha untuk mentaati Allah dan Rasulnya. Pada hakekatnya seseorang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat, dapat diartikan sebagai pernyataan ridha terhadap semua nilai dan syari’ah Islam.
2. Ridha terhadap taqdir Allah.
Ada dua sikap utama bagi seseorang ketika dia tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan yaitu ridha dan sabar. Ridha merupakan keutamaan yang dianjurkan, sedangkan sabar adalah keharusan dan kemestian yang perlu dilakukan oleh seorang muslim.
Perbedaan antara sabar dan ridha adalah sabar merupakan perilaku menahan nafsu dan mengekangnya dari kebencian, sekalipun menyakitkan dan mengharap akan segera berlalunya musibah. Sedangkan ridha adalah kelapangan jiwa dalam menerima taqdir Allah swt. Dan menjadikan ridha sendiri sebagai penawarnya. Sebab didalam hatinya selalu tertanam sangkaan baik (Husnuzan) terhadap sang Khaliq bagi orang yang ridha ujian adalah pembangkit semangat untuk semakin dekat kepada Allah, dan semakin mengasyikkan dirinya untuk bermusyahadah kepada Allah.
3. Ridha terhadap perintah orang tua.
Ridha terhadap perintah orang tua merupakan salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah swt. karena keridhaan Allah tergantung pada keridhaan orang tua, sebagaiman perintah Allah dalam Q.S. Luqman (31) ayat 14.
Bahkan Rasulullah bersabda : “Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah tergantung murka orang tua”. Begitulah tingginya nilai ridha orang tua dalam kehidupan kita, sehingga untuk mendapatkan keridhaan dari Allah, mempersyaratkan adanya keridhaan orang tua. Ingatlah kisah Juraij, walaupun beliau ahli ibadah, ia mendapat murka Allah karena ibunya tersinggung ketika ia tidak menghiraukan panggilan ibunya.
4. Ridha terhadap peraturan dan undang-undang negara
Mentaati peraturan yang belaku merupakan bagian dari ajaran Islam dan merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah swt. karena dengan demikian akan menjamin keteraturan dan ketertiban sosial.
Termasuk dalam ridha terhadap peraturan dan undang-undang negara adalah ridha terhadap peraturan sekolah, karena dengan sikap demikian, berarti membantu diri sendiri, orang tua, guru dan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian mempersiapkan diri menjadi kader bangsa yang tangguh.
وَلَوْ أَنَّهُمْ رَضُوا مَا آتَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ سَيُؤْتِينَا اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَرَسُولُهُ إِنَّا إِلَى اللَّهِ رَاغِبُونَ |
Artinya :
“Jika mereka sungguh-sungguh rida dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebahagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah", (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).” (Q.S. At Taubah : 59)
2. Hikmah Sikap Ridho
1. Selalu bersikap positip terhadap apapun yang terjadi.
2. Selalu berikhtiyar dan bertawakal kepada Allah swt.
3. Mampu mengambil hikmah dari segala ketentuan Allah swt.
4. Senantiasa bersyukur atas segala sesuatu yang diterimanya.
5. Tidak mudah berkeluh kesah.
C. Sabar
1. Pengertian Sabar
Menurut bahasa, sabar berarti tabah. Tabah artinya dapat menahan diri dari keluh kesah dan mampu mengendalikan nafsu yang dapat menggoncangkan iman.
Sedangkan menurut istilah, sabar adalah tabah dan tahan dalam menghadapi segala penderitaan dan kesulitan, serta berusaha memaksimalkan untuk mengatasinya.
Rasulullah saw. membagi kesabaran menjadi tiga macam yaitu :
1. Sabar dalam menghadapi segala musibah.
2. Sabar dalam mematuhi perintah Allah swt.
3. Sabar dalam menahan diri untuk tidak melakukan maksiat.
Kesabaran merupakan salah satu kunci sukses dalam perjuangan meraih cita-cita . Allah swt. memerintahkan manusia supaya menjadi sabar dan sholat sebagai penolong dalam Q.S. Al Baqarah: 153 sebagai berikut :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ |
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
2. Hikmah Sabar
1. Sabar merupakan akhlak yang terpuji
2. Orang yang sabar akan mendapatkan kemenangan
3. Allah akan melimpahkan karunia-Nya berupa kemudahan segala
urusan di dunia maupun di akhirat.
3. Contoh Perilaku Sabar
1. Mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah swt.
2. Mengalah untuk kepentingan orang lain.
3. Menguasai nafsu amarah yang ada dlam diri kita.
D. Amal Sholeh
1. Pengertian Amal Sholeh
Menurut bahasa berarti perbuatan baik. Perbuatan baik disini dapat diartikan sebagai perbuatan kebajikan yang dilandasi keimanan kepada Allah swt., dengan niat memperoleh ridhonya. Menurut pendapat sebagian ulama’ amal sholeh adalah suatu amalan yang mengandung kemanfaatan baik untuk dirinya sendiri, orang lain, maupun masyarakat secara umum.
Syarat-syarat amal sholeh agar dapat bernilai Ibadah :
1. Didasari dengan niat yang baik. Niat inilah yang mendasari apakah amal itu bisa dinilai menjadi ibadah atau menjadi amal biasa. Jika amal tersebut diniatkan karena Allah, maka amal tersebut dinilai sebagai ibadah.
2. Dilandasi dengan keimanan yang sempurna.
3. Dilandasi dengan keikhlasan karena Allah.
2. Contoh perilaku amal sholeh
1. Menghormati sesama manusia. Sifat menghormati terhadap orang lain menjadi kunci sukses dalam berkomunikasi dan berbuat secara benar kepada orang lain.
2. Memanfaatkan kemampuan diri. Ketika Rosulullah ditanya oleh para shahabatnya tentang amal sholeh berupa sedekah, beliau menjelaskan bahwa menyingkirkan duri di jalan sehingga orang lain tidak tertancap termasuk sedekah.
3. Menggunakan ilmu dengan benar.
4. Memanfaatkan harta benda di jalan Allah swt.
5. Bersikap yang benar terhadap lingkungan.
E. Hikmah Berakhlak Terpuji
1. Akan senantiasa mendapatkan kasih sayang dari Allah swt.
2. Hidup akan terasa damai tentram dan tenang, baik dalam keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
3. Terhindar dari perbuatan yang dilarang oleh Allah swt.
4. Senantiasa dapat mensyukuri segala nikmat dan ujian dari Allah.
Komentar